Minggu, 13 Januari 2013

Planet Nibiru..Kiamat Dunia?????


Serangkaian hoax telah beredar didunia maya dengan maraknya hoax kiamat 2012 yang salah satu nya adalah isu planet nibiru yang akan menabrak planet bumi kita. Dikabarkan, planet nibiru yang memiliki diameter sebesar planet saturnus akan mendekao t dan menabrak bumi pada tanggal 21 Desember 2012. Benarkah demikian? Mari kita bongkar bersama kebenaran dari pemberitaan ini. Memang benar adanya ataukah hanya sekedar kebohongan publik yang membuat orang panik dan stress?
Planet Nibiru mulanya diperkenalkan oleh Zecharia Stichtin yaitu seseorang yang memproklamirkan diri sebagai ahli bahasa-bahasa kuno dan pendukung ide astronot purba sebagai makhluk cerdas luar angkasa. Menurut Zecharia Stichtin planet nibiru melintas dekat dengan bumi setiap 3.600 tahun sekali dan memungkinkan penghuninya berinteraksi dengan peradaban manusia.
Dikutip dari klaim isu kiamat 2012, profil dari planet nibiru memiliki diameter seukuran planet saturnus yaitu sekitar 120.000 km. Dalam revolusi nya dikabarkan ia memiliki revolusi 3600 tahun sekali dan permukaannya sangat gelap dengan Albedo setara 0,4 atau setara dengan lemah nya albedo asteroid yang telah dapat teramati. Jika kita menyatakan gelap terangnya bintang dengan menggunakan istilah magnitudo semu maka untuk benda langit selain bintang seperti planet, komet dan asteroid kita menyatakan gelap terang nya benda langit dengan istilah Albedo. Albedo selalu lebih besar dari 0 dan selalu lebih kecil dari angka 1 dimana semakin besar albedo nya maka semakin terang benda langit. Sebagai contoh benda langit yang memiliki albedo 0,5 memiliki arti bahwa permukaan yang dimiliki oleh benda langit dapat memantulkan cahaya 50% dari sumber nya yaitu cahaya matahari. Planet nibiru dikatakan akan menabrak bumi didaerah kutub selatan pada 21 Desember 2012 dengan sudut elevasi atau ketinggian 45 derajat. Dari sinilah kita dapatkan kembali profil orbit nibiru yang sangat lonjong dengan eksentrisitas 0,99 serta perihelion 134 juta km lebih dekat ke Matahari dibanding Bumi dan memiliki aphelion 70,36 milyar km atau 12 kali lebih jauh dibanding Pluto. Inklinasi orbitnya pun cukup besar yakni 66,5 derajat. Orbit ini jauh berbeda dibanding orbit planet manapun di tatasurya dan justru orbit ini identik dengan orbit sebuah komet.

Simulasi bentuk orbit Nibiru (Nb) dibandingkan dengan orbit planet Merkurius (Me), Venus (V), Bumi (B), Mars (M), Jupiter (J), Saturnus (S), Uranus (U) dan Neptunus (Np) serta planet katai Pluto (P).
Sumber : Sudibyo, 2012 dengan basis Starry Night
Dari profil nibiru yang sudah disebutkan di paragraf sebelum nya maka seharus nya sejak juli 1962 nibiru sudah dapat diamati dengan teleskop yang ada di permukaan bumi, kemudian ditahun 2001 seharus nya nibiru sudah dapat dilihat menggunakan binocular dan di tahun 2010 seharus nya Nibiru sudah dapat dilihat dengan mata telanjang atau mata tanpa alat bantu optik. Namun hingga kini Nibiru tidak muncul dan tidak terdeteksi. Berdasarkan data dari klaim nibiru yang kita dapat, pada tanggal 23 desember 2011 Nibiru seharusnya sudah hampir sama besarnya dan sama terangnya dengan galaksi Awan Magellan Kecil, dengan diapit bintang–bintang sepeti Archenar, beta1 Tucanae, alpha Hydri, beta Hydri dan gerombolan bintang (cluster) NGC 104. Foto panoramik dari observatorium paranal di gurun atacama chili pada saat yang sama tidak memperlihatkan bintik cahaya yang merupakan posisi dari planet nibiru. Seiring telah diaktifkannya sistem–sistem pemantauan benda langit secara otomatis dan intensifnya jaringan astronomi diseluruh dunia untuk saling berbagi data, hingga saat ini tidak ada yang melaporkan Nibiru atau planet nibiru teramati secara visual. Sehingga dapat dipastikan Nibiru tidak ada.

Bukti tegas ketiadaan Nibiru! Atas : simulasi langit 23 Desember 2011 TU pukul 04:00 waktu Chile menunjukkan Nibiru (obyek mirip komet dalam lingkaran) seharusnya sudah hampir sebesar dan seterang galaksi Awan Magellan Kecil (3). Bawah : foto observasi di saat yang sama dari observatorium Paranal (Chile) tidak menunjukkan adanya Nibiru, padahal Awan Magellan Kecil terlihat jelas. Demikian obyek yang lebih redup seperti bintang alpha Hydri (6), beta Hydri (1), beta1 Tucanae (4), gerombolan bintang NGC 104 (4) dan bintang terang Archenar (5). Sumber : Sudibyo, 2012; ESO, 2011

0 komentar:

Posting Komentar